TEL AVIV, muslimdaily.net, - Ariel Sharon, mantan jendral dan perdana Israel yang di koma selama delapan tahun setelah ia mengalami stroke pada puncak kekuasaannya, akhirnya mati pada hari Sabtu dalam usia 85 tahun, radio Angkatan Darat Israel mengatakan, mengutip seorang kerabat keluarganya, demikian laporan worldbulletin.net.
Sharon mengalami stroke ringan pertama pada bulan Desember 2005 dan memakai pengencer darah sebelum mengalami pendarahan otak yang parah pada tanggal 4 Januari 2006.
Setelah menghabiskan beberapa bulan di rumah sakit Jerusalem di mana ia awalnya diobati, Sharon dipindahkan ke fasilitas perawatan jangka panjang di Rumah Sakit Tel Hashomer. Ia dibawa ke rumah sebentar pada satu saar, namun dikembalikan ke rumah sakit, di mana ia berada di sana hingga mati.
Bagi Israel Sharon dinilai berjasa, tapi bagi umat Islam di seluruh dunia Sharon dikutuk karena bertanggung jawab atas pembantaian ribuan umat muslim di Shabra dan Shatila Lebanon pada 1982 silam.
Ariel Sharon (lahir 27 Februari 1928) juga pernah menjadi pemimpin Likud, partai terbesar dalam koalisi pemerintah di parlemen Israel, Knesset. Ia mengundurkan diri dari partai tersebut pada 21 November 2005, dan mendirikan partai baru yang bernama Kadima.
Selama tiga puluh tahun Ariel Sharon berdinas sebagai anggota Angkatan Bersenjata Israel. Pangkat tertingginya adalah Mayor Jenderal. Ia menjadi terkenal di Israel karena keterlibatannya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Ariel Sharon juga bertanggung jawab atas tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953. Saat itu 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101, yang dipimpinnya, dan pembantaian Sabra dan Shatila di Lebanon pada 1982. Antara 3.000 dan 3.500 orang terbunuh dalam peristiwa itu, sehingga ia dijuluki sebagai "Tukang Jagal dari Beirut".
Sharon mengalami stroke ringan pertama pada bulan Desember 2005 dan memakai pengencer darah sebelum mengalami pendarahan otak yang parah pada tanggal 4 Januari 2006.
Setelah menghabiskan beberapa bulan di rumah sakit Jerusalem di mana ia awalnya diobati, Sharon dipindahkan ke fasilitas perawatan jangka panjang di Rumah Sakit Tel Hashomer. Ia dibawa ke rumah sebentar pada satu saar, namun dikembalikan ke rumah sakit, di mana ia berada di sana hingga mati.
Bagi Israel Sharon dinilai berjasa, tapi bagi umat Islam di seluruh dunia Sharon dikutuk karena bertanggung jawab atas pembantaian ribuan umat muslim di Shabra dan Shatila Lebanon pada 1982 silam.
Ariel Sharon (lahir 27 Februari 1928) juga pernah menjadi pemimpin Likud, partai terbesar dalam koalisi pemerintah di parlemen Israel, Knesset. Ia mengundurkan diri dari partai tersebut pada 21 November 2005, dan mendirikan partai baru yang bernama Kadima.
Selama tiga puluh tahun Ariel Sharon berdinas sebagai anggota Angkatan Bersenjata Israel. Pangkat tertingginya adalah Mayor Jenderal. Ia menjadi terkenal di Israel karena keterlibatannya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Ariel Sharon juga bertanggung jawab atas tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953. Saat itu 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101, yang dipimpinnya, dan pembantaian Sabra dan Shatila di Lebanon pada 1982. Antara 3.000 dan 3.500 orang terbunuh dalam peristiwa itu, sehingga ia dijuluki sebagai "Tukang Jagal dari Beirut".
Comments
Post a Comment