Selama ini, Israel merupakan pemasok gas nitro oksida ke sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah Gaza. Namun, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, Israel justru mengirimkan gas karbon dioksida sebagai dalih gas nitro oksida.
Akibat hal ini, dilaporkan empat pasien di rumah sakit yang ada di Gaza meninggal dunia. Para korban meninggal dunia karena menghirup gas karbon dioksida saat dioperasi. Demikian seperti dilansir PressTV, Selasa (28/5/2013).
Menteri Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra menyebut, tindakan Israel ini sebagai kejahatan tak berperikemanusiaan. "Kami meminta rezim Israel untuk bertanggung jawab sepenuhnya karena membahayakan nyawa pasien-pasien kami," ucapnya.
"Ini merupakan upaya lain dari Israel untuk mempersulit kehidupan warga Gaza di tengah blokade yang terus berlangsung. Israel merupakan satu-satunya pemasok gas nitro dan tidak ada pihak lain yang bisa disalahkan kecuali Israel," imbuh al-Qudra.
Gas nitro oksida jika dicampur dengan oksigen, mampu membantu mengurangi rasa sakit yang dirasakan pasien dan membuat tidur pasien saat menjalani operasi. Menurut para ahli medis, mengganti nitro oksida dengan karbon dioksida bisa menyebabkan serangan jantung dan berujung pada kematian.
Secara terpisah, organisasi HAM setempat, Al-Dameer Association for Human Rights mendesak dilakukannya investigasi internasional terhadap kejahatan baru Israel ini.
"Israel dikenal akan kejahatannya terhadap pasien Palestina dan pada sektor kesehatan selama bertahun-tahun dan kita semua tahu bahwa mereka melakukan eksperimen terhadap tahanan asal Palestina," ucap pemimpin Al-Dameer Association for Human Rights, Samer Mousa.
"Jadi mengganti gas medis semacam ini tidak mengejutkan kami. Kami menyerukan agar Organisasi Kesehatan Dunia dan Palang Merah Internasional melakukan investigasi menyeluruh terhadap kasus ini," tandasnya.
(nvc/ita)
Comments
Post a Comment